PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memahami klimatologi
diperlukan pemahaman tentang yaitu atmosfer, cuaca, iklim, mekanisme
terbentuknya iklim
Salah satu untuk pemahaman bagaimana untuk mengaplikasikan klimograf ini
perlu pemahaman tentang iklim, karena iklim merupakan sebagai komponen
lingkungan yang menyediakan sumber cahaya PAR untuk proses fotosintesis,
sebagai penyedia CO2, O2, dan air, mempengaruhi kondisi fisika tanah tersebut,
dan dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan, dan dapat sebagai tempat
perkembangan populasi hama dan penyakit tanaman itu sendiri Iklim sangat
berkaitan dengan suhu, karena suhu sangat berpengaruh terhadap adaptasi
tanaman, proses fotosintesis, dan proses respirasi serta kecepatan tumbuh
tanaman.
Sedangkan manfaat klimatologi pertanian
yaitu sebagai berikut :
- Seleksi kultivar/spesies/ras ternak yang adaptif di suatu tempat sehingga potensial untuk dibudidayakan.
- Memilih lokasi yang kondisi iklimnya sesuai untuk pengembangan suatu kultivar/spesies/ras ternak yang harus diintroduksikan.
- Memyngkinkan pengembangan tekhnologi untuk memodifikasikan iklim untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
- Pengaturan pola tanam dan penyerasian antara iklim dengan aktivitas budidaya pertanian.
Hubungan iklim dengan tanah
dapat dilihat dari proses pemupukan tanah dalam jangka panjang oleh iklim/cuaca
akan menentukan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah itu sendiri, selain itu
struktur dan tekstur tanah, kapasitas menahan hara, air, dan hara itu sendiri
didalam tanah.
Sedangkan hubungan iklim dengan tanaman yaitu dapat menentukan
secara aktual tingkat kualitas dan kuantitas produksi tanaman, sehingga dapat
menentukan kapasitas atau produktivitas tanaman dalam jangka yang penjang.Sehingga
ini dapat dilihat dari pembatas pertumbuhan tanaman terhadap hubungannya dengan
iklim yaitu curah hujan dan suhu itu sendiri.
Suhu dan curah hujan digunakan untuk menentukan growing season. Maka dari itu, bagaimana
cara mengintroduksi tanaman kedaerah lain yang berbeda klasifikasi iklimnya
yang termasuk curah hujan dan suhu yang sangat menunjukan keanekaragaman yang
jelas maka digunakanlah Metode Klimogram.
Ada
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan metode
klimogram jika dilihat dari usahatani yaitu :
- Pemilihan tanaman mempertimbangkan kondisi iklim,terutama untuk tanaman tahunan perlu pertimbangan rasional.
- Tanaman semusim disesuaikan dengan ketersediaan kondisi curah hujan (neraca air) dan suhu (di subtropis).
- Tekhnologi budidaya dan mesin pertanian yang diterpakan
- Pemilihan tanaman untk diintroduksikan disuatu wilayah berdasarkan kesesuaian adaptasi tanaman tersebut tanaman iklim atau cuaca
- Pemilihan wilayah yang mempunyai iklim sesuai untuk kebutuhan tanaman
Daerah yang mempunyai kondisi
iklim yang cocok untuk suatu tumbuhan sehingga memungkinkan varietas tumbuhan
tersebut tumbuh dan berkembang dan melangsungkan regenerasi serta terjamin
kelestarian plasma nutfah.
B. Tujuan
Tujuan
dari tugas praktikum ini yaitu untuk mengetahui suatu wilayah yang sebagai
sentra produksi tanaman mangga di tiga wilayah yaitu Indramayu, Situbondo,
Pasuruan, apakah dapat di intoduksikan dan cocok di wilayah Susukan, kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan menggunakan pengaplikasian
Metode Klimogram.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistematika
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermathophyta
Class : Monocotyledonae
Ordo : Anacardiaceales
Family : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera
indica L.
B. Botani
Buah mengga merupakan buah batu (Drupa). Buah
ini mempunyai kulit buah yang terdiri dari atas 3 lapisan kulit yaitu :
- Kulit luar (exocarpium) : tipis manjangat, biasanya licin dan mengkilap.
- Kulit tengah (mesocarpium) : tebal berdaging dan dapat dimakan.
- Kulit dalam (endocarpium) : cukup tebal, keras dan berkayu.
Lapisan ini amat kuat dan amat keras seperti batu, karena adanya lapisan
inilah buah disebut buah batu. Tanaman membutuhkan kondisi iklim yang cocok
(optimum) untuk tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan produksi yang
diharapkan. Ada banyak cara untuk menguji atau mencari kesesuaian tanaman dan
iklim, diantaranya dengan mengumpulkan data tentang kebutuhan fisiologi tanaman
terhadap berbagai faktor lingkungan iklim.
Analisis kesesuaian lainnya adalah dengan
menggunakan analogi klimogram dari data empiris. Dasar analisisnya adalah
dengan mencari data iklim dari daerah pusat produksi tanaman yang akan
dikembangkan. Terutama data iklim yang merupakan faktor pengendali utama bagi
pertumbuhan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Daerah
sentra produksi mangga di pulau Jawa,
Bulan
|
Indramayu
|
Situbondo
|
Pasuruan
|
|||
CH (mm)
|
T(C)
|
CH (mm)
|
T(C)
|
CH(mm)
|
T(C)
|
|
Januari
|
337
|
26,1
|
348
|
27,1
|
370
|
26,7
|
Februari
|
325
|
27,1
|
305
|
27,3
|
348
|
28,0
|
Maret
|
238
|
26,8
|
266
|
27,8
|
333
|
27,3
|
April
|
171
|
27,7
|
117
|
27,8
|
204
|
28,0
|
Mei
|
119
|
28,2
|
95
|
28.0
|
153
|
27,8
|
Juni
|
22
|
27,7
|
45
|
28,0
|
70
|
27,1
|
Juli
|
57
|
28,0
|
34
|
27.8
|
52
|
26,8
|
Agustus
|
38
|
28,2
|
18
|
27,7
|
28
|
27,6
|
September
|
56
|
29,0
|
17
|
28,1
|
27
|
27,9
|
Oktober
|
99
|
29,2
|
47
|
29,1
|
71
|
28,2
|
November
|
176
|
28,4
|
120
|
29,8
|
167
|
28,0
|
Desember
|
239
|
28.3
|
240
|
28,4
|
285
|
27,8
|
tahunan
|
1937
|
27,9
|
1652
|
28,0
|
2108
|
27,6
|
Berikut grafik dari ketiga daerah sentra mangga :
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, Propinsi
Jawa Barat
- Daerah yang diintrodusikan yaitu di desa Susukan, Kab. Kuningan Jawa Barat pada tahun 2009 :
Tabel 1.1
Bulan
|
Susukan
|
|
Curah Hujan (mm)
|
Suhu (0C)
|
|
Januari
|
297
|
26
|
Februari
|
386
|
26,2
|
Maret
|
334
|
26,8
|
April
|
221
|
27,4
|
Mei
|
172
|
27,5
|
Juni
|
90
|
26,1
|
Juli
|
65
|
26,3
|
Agustus
|
43
|
27,4
|
September
|
58
|
28,9
|
Oktober
|
140
|
29,3
|
November
|
222
|
27,4
|
Desember
|
356
|
27,6
|
Jika
dilihat dari pembatas pertumbuhan yaitu curah hujan dan suhu di tiga daerah
sentra produksi mangga yaitu Indramayu, Situbondo, dan Pasuruan,
diintroduksikan ke daerah Susukan, kabupaten Kuningan, Jawa Barat mangga dapat diproduksikan di daerah susukan ini. Dikarenakan bentuk grafik antara ketiga
daerah sentra produksi mangga dengan daerah susukan hampir sama, maka artinya produksi mangga dapat dibudidayakan di
daerah Susukan juga.
Untuk menentukan
klasifikasi iklim pada desa Susukan, dapat dilihat dengan data curah hujan pada
tabel 1.1. dari tabel, kita dpat menentukan bulan kering dan bulan basah. Bulan
kering terjadi pada bulan agustus dan september. Sedangkan, bulan basah terjadi
pada bulan oktober-november.
Dengan rata-rata nilai :
Q = BK/BB
x 100%
Q =
50,5/266 x 100%
Q = 18,98
Tabel 1.2
Tipe Iklim
|
Nilai Q (%)
|
Keadaan Iklim dan Vegetasi
|
A
|
< 14,3
|
Daerah sangat basah, hutan hujan tropika
|
B
|
14,3 – 33,3
|
Daerah basah, hutan hujan tropika
|
C
|
33,3 – 60,0
|
Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim kemarau
|
D
|
60,0 – 100,0
|
Daerah sedang, hutan musim
|
E
|
100,0 – 167,0
|
Daerah agak kering, hutan sabana
|
F
|
167,0 – 300,0
|
Daerah kering, hutan sabana
|
G
|
300,0 – 700,0
|
Daerah sangat kering, padang ilalang
|
H
|
> 700,0
|
Daerah ekstrim kering, padang ilalang
|
Sesuai
dengan hasil dari Q, maka keadaan iklim di desa Susukan, Kab. Kemuning Jawa
Barat yaitu pada tipe iklim B. Tipe iklim B merupakan daerah basah untuk hutan
hujan tropika.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengaplikasian
metode klimogram yaitu:
- Tanaman mangga dapat dibudidayakan di daerah Susukan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
- Daerah Susukan merupakan daerah basah hutan hujan tropik
- Dalam metode klimogram pembatas pertumbuhan yang digunakan yaitu curah hujan dan suhu yang digunakan
- Curah hujan dan suhu merupakan unsur-unsur iklim yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas produksi tanaman
- Klimogram dapat digunakan dalam skala titik/daerah ataupun dalam skala wilayah
DAFTAR PUSTAKA
Sofia, Diana. 2007. Respon Pertumbuhan dan
Produksi Mangga dengan Mutagen Kolkhisin. Karya Tulis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara : Medan.
Byrd Graf,
Alfred, 1992, Tropica, Roehrs Company, East
Ruthetford
Campbell, Neil a., 2000, Biologi, Edisi
kelima, jilid 1, 196-197, Erlangga, Jakarta
Time-Life for
Children, 2002, Dunia Tumbuhan, P.T. Tira Pustaka, Jakarta
Tjitrosoepomo, G., 2005, Morfologi Tumbuhan, 235, Gadjah Mada University
Press,
Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar