Welcome in my blog

Welcome in my blog

Sabtu, 02 Juni 2012

APLIKASI METODE KLIMOGRAM UNTUK BUDIDAYA BUAH MANGGA PADA DI DESA SUSUKAN, JAWA BARAT


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Untuk memahami klimatologi diperlukan pemahaman tentang yaitu atmosfer, cuaca, iklim, mekanisme terbentuknya iklim
Salah satu untuk pemahaman bagaimana untuk mengaplikasikan klimograf ini perlu pemahaman tentang iklim, karena iklim merupakan sebagai komponen lingkungan yang menyediakan sumber cahaya PAR untuk proses fotosintesis, sebagai penyedia CO2, O2, dan air, mempengaruhi kondisi fisika tanah tersebut, dan dapat menyediakan unsur hara yang diperlukan, dan dapat sebagai tempat perkembangan populasi hama dan penyakit tanaman itu sendiri Iklim sangat berkaitan dengan suhu, karena suhu sangat berpengaruh terhadap adaptasi tanaman, proses fotosintesis, dan proses respirasi serta kecepatan tumbuh tanaman.
            Sedangkan manfaat klimatologi pertanian yaitu sebagai berikut :
  1. Seleksi kultivar/spesies/ras ternak yang adaptif di suatu tempat sehingga potensial untuk dibudidayakan.
  2. Memilih lokasi yang kondisi iklimnya sesuai untuk pengembangan suatu kultivar/spesies/ras ternak yang harus diintroduksikan.
  3. Memyngkinkan pengembangan tekhnologi untuk memodifikasikan iklim untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
  4. Pengaturan pola tanam dan penyerasian antara iklim dengan aktivitas budidaya pertanian.
Hubungan iklim dengan tanah dapat dilihat dari proses pemupukan tanah dalam jangka panjang oleh iklim/cuaca akan menentukan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah itu sendiri, selain itu struktur dan tekstur tanah, kapasitas menahan hara, air, dan hara itu sendiri didalam tanah.
      Sedangkan hubungan iklim dengan tanaman yaitu dapat menentukan secara aktual tingkat kualitas dan kuantitas produksi tanaman, sehingga dapat menentukan kapasitas atau produktivitas tanaman dalam jangka yang penjang.Sehingga ini dapat dilihat dari pembatas pertumbuhan tanaman terhadap hubungannya dengan iklim yaitu curah hujan dan suhu itu sendiri.
      Suhu dan curah hujan digunakan untuk menentukan growing season. Maka dari itu, bagaimana cara mengintroduksi tanaman kedaerah lain yang berbeda klasifikasi iklimnya yang termasuk curah hujan dan suhu yang sangat menunjukan keanekaragaman yang jelas maka digunakanlah Metode Klimogram.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan metode klimogram jika dilihat dari usahatani yaitu :
  • Pemilihan tanaman mempertimbangkan kondisi iklim,terutama untuk tanaman tahunan perlu pertimbangan rasional.
  • Tanaman semusim disesuaikan dengan ketersediaan kondisi curah hujan (neraca air) dan suhu (di subtropis).
  • Tekhnologi budidaya dan mesin pertanian yang diterpakan
  • Pemilihan tanaman untk diintroduksikan disuatu wilayah berdasarkan kesesuaian adaptasi tanaman tersebut tanaman iklim atau cuaca
  • Pemilihan wilayah yang mempunyai iklim sesuai untuk kebutuhan tanaman
Daerah yang mempunyai kondisi iklim yang cocok untuk suatu tumbuhan sehingga memungkinkan varietas tumbuhan tersebut tumbuh dan berkembang dan melangsungkan regenerasi serta terjamin kelestarian plasma nutfah.

B. Tujuan
            Tujuan dari tugas praktikum ini yaitu untuk mengetahui suatu wilayah yang sebagai sentra produksi tanaman mangga di tiga wilayah yaitu Indramayu, Situbondo, Pasuruan, apakah dapat di intoduksikan dan cocok di wilayah Susukan, kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan menggunakan pengaplikasian Metode Klimogram.


TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistematika
Kingdom                     :  Plantae
Divisio                         :  Spermathophyta
Class                            :  Monocotyledonae
Ordo                            :  Anacardiaceales
Family                         :  Anacardiaceae
Genus                          :  Mangifera
Spesies                        :  Mangifera indica L.

B. Botani
            Buah mengga merupakan buah batu (Drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri dari atas 3 lapisan kulit yaitu :
  • Kulit luar (exocarpium) : tipis manjangat, biasanya licin dan mengkilap.
  • Kulit tengah (mesocarpium) : tebal berdaging dan dapat dimakan.
  • Kulit dalam (endocarpium) : cukup tebal, keras dan berkayu.
Lapisan ini amat kuat dan amat keras seperti batu, karena adanya lapisan inilah buah disebut buah batu. Tanaman membutuhkan kondisi iklim yang cocok (optimum) untuk tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan produksi yang diharapkan. Ada banyak cara untuk menguji atau mencari kesesuaian tanaman dan iklim, diantaranya dengan mengumpulkan data tentang kebutuhan fisiologi tanaman terhadap berbagai faktor lingkungan iklim.
Analisis kesesuaian lainnya adalah dengan menggunakan analogi klimogram dari data empiris. Dasar analisisnya adalah dengan mencari data iklim dari daerah pusat produksi tanaman yang akan dikembangkan. Terutama data iklim yang merupakan faktor pengendali utama bagi pertumbuhan.


HASIL DAN PEMBAHASAN

            Daerah sentra produksi mangga di pulau Jawa,
Bulan
Indramayu
Situbondo
Pasuruan
CH (mm)
T(C)
CH (mm)
T(C)
CH(mm)
T(C)
Januari
337
26,1
348
27,1
370
26,7
Februari
325
27,1
305
27,3
348
28,0
Maret
238
26,8
266
27,8
333
27,3
April
171
27,7
117
27,8
204
28,0
Mei
119
28,2
95
28.0
153
27,8
Juni
22
27,7
45
28,0
70
27,1
Juli
57
28,0
34
27.8
52
26,8
Agustus
38
28,2
18
27,7
28
27,6
September
56
29,0
17
28,1
27
27,9
Oktober
99
29,2
47
29,1
71
28,2
November
176
28,4
120
29,8
167
28,0
Desember
239
28.3
240
28,4
285
27,8
tahunan
1937
27,9
1652
28,0
2108
27,6

Berikut grafik dari ketiga daerah sentra mangga :
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, Propinsi Jawa Barat




  1. Daerah yang diintrodusikan yaitu di desa Susukan, Kab. Kuningan Jawa Barat pada tahun 2009 :

Tabel 1.1
Bulan
Susukan
Curah Hujan (mm)
Suhu (0C)
Januari
297
26
Februari
386
26,2
Maret
334
26,8
April
221
27,4
Mei
172
27,5
Juni
90
26,1
Juli
65
26,3
Agustus
43
27,4
September
58
28,9
Oktober
140
29,3
November
222
27,4
Desember
356
27,6


            Jika dilihat dari pembatas pertumbuhan yaitu curah hujan dan suhu di tiga daerah sentra produksi mangga yaitu Indramayu, Situbondo, dan Pasuruan, diintroduksikan ke daerah Susukan, kabupaten Kuningan, Jawa Barat mangga dapat diproduksikan di daerah susukan ini. Dikarenakan bentuk grafik antara ketiga daerah sentra produksi mangga dengan daerah susukan hampir sama, maka artinya produksi mangga dapat dibudidayakan di daerah Susukan juga.
Untuk menentukan klasifikasi iklim pada desa Susukan, dapat dilihat dengan data curah hujan pada tabel 1.1. dari tabel, kita dpat menentukan bulan kering dan bulan basah. Bulan kering terjadi pada bulan agustus dan september. Sedangkan, bulan basah terjadi pada bulan oktober-november.


Dengan rata-rata nilai :
Q = BK/BB x 100%
Q = 50,5/266 x 100%
Q = 18,98
Tabel 1.2
Tipe Iklim
Nilai Q (%)
Keadaan Iklim dan Vegetasi
A
< 14,3
Daerah sangat basah, hutan hujan tropika
B
14,3 – 33,3
Daerah basah, hutan hujan tropika
C
33,3 – 60,0
Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim kemarau
D
60,0 – 100,0
Daerah sedang, hutan musim
E
100,0 – 167,0
Daerah agak kering, hutan sabana
F
167,0 – 300,0
Daerah kering, hutan sabana
G
300,0 – 700,0
Daerah sangat kering, padang ilalang
H
> 700,0
Daerah ekstrim kering, padang ilalang
            Sesuai dengan hasil dari Q, maka keadaan iklim di desa Susukan, Kab. Kemuning Jawa Barat yaitu pada tipe iklim B. Tipe iklim B merupakan daerah basah untuk hutan hujan tropika.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengaplikasian metode klimogram yaitu:
  1. Tanaman mangga dapat dibudidayakan di daerah Susukan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat
  2. Daerah Susukan merupakan daerah basah hutan hujan tropik
  3. Dalam metode klimogram pembatas pertumbuhan yang digunakan yaitu curah hujan dan suhu yang digunakan
  4. Curah hujan dan suhu merupakan unsur-unsur iklim yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas produksi tanaman
  5. Klimogram dapat digunakan dalam skala titik/daerah ataupun dalam skala wilayah

DAFTAR PUSTAKA

Sofia, Diana. 2007. Respon Pertumbuhan dan Produksi Mangga dengan Mutagen Kolkhisin. Karya Tulis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara : Medan.

Byrd Graf, Alfred, 1992, Tropica, Roehrs Company, East Ruthetford

Campbell, Neil a., 2000, Biologi, Edisi kelima, jilid 1, 196-197, Erlangga, Jakarta

Time-Life for Children, 2002, Dunia Tumbuhan, P.T. Tira Pustaka, Jakarta

Tjitrosoepomo, G., 2005, Morfologi Tumbuhan, 235, Gadjah Mada University
            Press, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar