Welcome in my blog

Welcome in my blog

Selasa, 21 Februari 2012

Tulisan kecil untuk TUHAN



Suatu hari jawaban itu pun datang. Ketika suasana hati sedang berdebar. Kutuliskan keinginan kecil itu pada dinding kamar. Berharap TUHAN datang menyapa.
Debaran pun semakin kencang. Aku yang telah lulus ujian berusaha tenang. Ayah yang tak kunjung beranjak. Menerima hasil tes yang kuharapkan.
Memang tak tahu benar apa yang kurasakan. Tapi saat itu aku merasa tak sehat. Bercanda menghibur diri yang tengah bahagia. Harus sirna karena keisengan yang membawaku tak bisa apa-apa.
Aku yakin betul bahwa ibu dan ayah tak ingin tahu. Aku pun begitu berusaha acuh. Cintaku yang begitu besar pada orang tua membuatku selalu bersabar. Mencoba ikhlas dalam segala hal.
Penyakit apa ini ? aku tak mengerti ? aku pun tak ingin mengerti. Yang aku tahu setiap manusia pasti bisa mendapatkan ini. Aku berusaha membuang hal-hal yang sebenarnya kutakuti.
Aku memang tak ingin semua ini. Merepotkan orang lain disekitar membuatku merasa malu. Malu jika mereka tahu kalau aku lemah. Walaupun aku tak ingin dianggap lemah.
Tertawa didepan semua orang menjadi rutinitas yang harus kupenuhi. Bercanda dan menganggap penyakit ini tak ada merupakan kewajiban. Berharap dan selalu beharap TUHAN tetap menyapa.
Aku tak percaya dengan dokter. Aku juga tak yakin dengan obat yang tak boleh lepas kukonsumsi. Aku sangat sedih melihat ibu dan ayah selalu mengingatkan aku akan obat yang kumiliki. Hampir seperempat umurku berteman dengan benda kecil berwarna putih.
Tapi aku tak boleh mengeluh karena ini keinginan TUHAN. Aku memang tak boleh mengeluh karena ada orang-orang disekitarku menyayangiku. Aku juga tak boleh mengeluh karena semangat kedua orang tuaku.
Dan akhirnya aku masih berharap. TUHAN akan menyapaku lewat tulisan itu. “aku ingin orang disekitarku bahagia karena aku” AMIN.

A.R

Cinta dalam hati



Tak semua orang menyukai hal ini. Tak semua pasangan  mengharapkan hal ini terjadi. Namun kenapa hal ini selalu terjadi kepadaku ? kenapa cinta ini begitu mengganggu ?

Hal aneh bagiku untuk tahu. Sebenarnya apa arti cerita cintaku. Hanya bayangmu yang tak pernah lekang dimakan waktu. Walaupun aku tak yakin jika aku mencintai dirimu.
Mengendalikan pikiran dijiwa begitu sulit. Otak dan nafasku bergerak kearah dimana kamu. Jika berontak akan menyakiti diriku sendiri. Karena aku memang sudak menyukaimu.

Akan terasa mudah bila aku berhenti memandang wajah indahmu. Akan terasa tak susah jika ku yang menjauh darimu. Tapi aku tak bisa jika tak melihat mata itu. Bagiku kau tak sekedar cinta semu.

Salah memang memendam rasaku untukmu. Salah memang jika ku mau kamu. Tapi salahkah jika aku mencintaimu ? apa aku memang suka kamu ?

Sungguh lancang bila aku menginginkanmu. Karena kamu berbeda kasta denganku. Sungguh berani aku mengagumimu. Walaupun ku tahu perasaanku ada karena kebaikanmu.

Cinta dalam hati begitu menyayat hati. Keinginan untuk memiliki harus ditunda sampai hati. Kutahu akan berat semua ini. Tapi kucoba untuk berserah diri.

Kau memang jauh dari pandanganku. Namun kutahu kau dapat memandangku. Semoga kau tahu dengan perasaanku. Kuharap kita akan bertemu dilain waktu. Kuyakin cinta ini tak akan sia-sia.

Hidupku harus ku jalani dengan memendam hati. Rasaku harus kusimpan didalam mimpi. Sampai aku terbangun di kehidupan nyata. Berharap dirimu akan menyambut rasa ini. Sehingga aku dapat tersenyum lepas dalam separuh hidup yang akan terjadi.

1893

Puisi untuk si “bebek”



Aku memang senang ketika aku bisa melihatmu tertawa. Aku sangat bahagia disaat melihatmu tersenyum. Aku tahu aku tak bisa memilikimu. Aku juga tahu jika kau tak mungkin melirikku. Aku sangat tahu jika aku salah mengagumimu.

Aku yang hanya seorang gadis bodoh. mengagumi tanpa dicintai olehmu. Aku memang gadis bodoh, karena aku memang yang memendam perasaanku lebih dulu. Aku memang gadis yang bodoh, karena aku selalu menunggumu untuk menyambut rasaku. Aku memang gadis yang sangat bodoh, karena aku berharap kau jadi milikku.

Aku yang hanya berani mengagumimu dari kejauhan. Aku yang merasa malu jika berhadapan dekat denganmu. Aku tak tahu apa jadinya jika kau menyapaku. Aku tak tahu apa yang terjadi jika aku bercerita lepas denganmu. Walaupun aku memang ingin semua itu.

Aku ya aku. Aku juga sadar kamu tak menganggap aku. Kamu ya kamu. Kamu seorang yang memang aku kagumi. Aku juga belum berani mengatakan i love you. Aku juga tak yakin apa kekagumanku kepadamu berarti i love you. Tapi sudahlah, aku tak berani mendamba kata i love you.

Berada disekitarmu walaupun kau tak tahu. Berada didaerah yang begitu dekat denganmu walaupun kau acuh denganku. Berada dekat dengan orang-orang yang mengenalmu walaupun kau tak mengenalku. Semua itu sudah menjadi lembaran indah terpendam dalam kisah hidupku.

_dari seorang gadis bodoh_