Welcome in my blog

Welcome in my blog

Rabu, 02 Juli 2014

Kewirausahaan Tentang Pempek Pak Raden Palembang



I.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Kota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota Palembang memiliki luas wilayah 358,55 km² yang dihuni 1,7 juta orang dengan kepadatan penduduk 4.800 per km². Kota ini akan diwacanakan akan menjadi ibukota Indonesia. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang Kota ini akan dihuni 2,5 Juta orang.
            Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur").
            Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
            Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain: Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang) Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahan, Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail, Lagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang, Rumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit.
            Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
            Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif tradisional setempat.
            Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.
            Secara geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Palembang sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta (Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air), Batam (Wings Air, Sky Aviation, Citilink), Bandung (Indonesia Airways), Lampung (Merpati), Pangkal Pinang (Sriwijaya Air), Tanjung Pandan (Sky Aviation), Medan (Garuda Indonesia), Kuala Lumpur (Air Asia), Singapore (Silk Air). Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.
            Bangunan Sirah yaitu rumah Palembang warna asli merah tua coklat dengan pinggiran keemasan berikut 2x (4+5) = 18 tanduk lembaran daun teratai. Ditengah atasan terdapat kembang melati yang belum mekar, berikut simbar yang melambangkan kerukunan kekeluargaan dan kesejahteraan Kota Palembang disegala zaman.
            Puncak rebung warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan bulan Agustus yang bersejarah, bulan Proklamasi yang mengingatkan perjuangan Kemerdekaan RI. Segi tiga ialah sebuah Bukit yang termasyur di Palembang dengan nama BUKIT SIGUNTANG berwarna hijau berikut sinar keemasan, melambangkan tanggal 17 hari Proklamsi Kemerdekaan RI. Bukit Siguntang adalah tempat kesucian dimasa zaman purbakala yaitu diabad ke VII s/d XII terdapat kumpulan candi-candi, kuil-kuil dan Perguruan Tinggi dikunjungi oleh Pendeta-pendeta dan pelajar-pelajar di seluruh Asia.
            Penduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
            Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
            Palembang mempunyai beberapa objek wisata yaitu : Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan[16]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.
            Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.
            Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaahBenteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan EropaGedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.
            Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
            Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.
            Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini. Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
            Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan. Museum Negeri Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.
            Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan. Kawah Tengkurep,Masjid Cheng Ho Palembang,Kampung Kapitan,Kampung Arab Al Munawwar 13 Ulu,Fantasy Island,Bagus Kuning,Pusat Kerajinan Songket,Pulau Kemaro,Kilang Minyak Pertamina,Pabrik Pupuk Pusri,Sungai Gerong,Jakabaring Sport City (JSC),Waterboom OPI Jakabaring,The Amanzi Waterpark CitraGrand City,Rumah Mak Bani Montok.
            Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang. Ada 10 makanan khas Kota Palembang yaitu : Pempek, tekwan, model, laksan, celimpungan, tempoyak, kue maksuba, martabak Har, pindang tulang, kue srikayo.






II. ISI DAN PEMBAHASAN

          Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
            Penyajian pempek palembang ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Ada juga cuko manis bagi yang tidak menyukai pedas.
            Pempek bisa ditemukan dengan gampang di seantero Kota Palembang. Ada yang menjual di restoran, ada yang di gerobak, dan juga ada yang dipikul. Juga setiap kantin sekolah pasti ada yang menjual pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek bisa memikul 1 keranjang pempek penuh sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.
            Menurut sejarahnya, pempek palembang telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
            Berdasar cerita rakyat, sekitar tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan (tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik, hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka, sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan sebutan “pek apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
            Namun cerita rakyat ini patut ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis dan Jerman pada abad 18. Walaupun begitu sangat mungkin pempek palembang merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang.
Pada awalnya pempek palembang dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.
            Salah satu usaha pempek yang ada di kota Palembang adalah “Pempek Pak Raden “. Asal mula usaha pempek ini diberi nama pak raden dengan alasan karena keluarga menyukai kartun dan tokoh pak raden yang ada diacara tv si unyil.Asal mula usaha pempek ini dibuka pertama kali yaitu didaerah Kertapati pada tahun 1984 yang didirikan oleh ibu Hj.Nurhasanah. Pada awal usaha ini dibuka nama yang dipakai bukanlah pak raden melainkan “Kopi itam” baru kemudian dengan seiringnya waktu diganti dengan nama Pak Raden.
            Setelah memulai usaha didaerah kertapati, usaha pempek ini mulai berkembang.Tiap harinya permintaan pelanggan akan pempek pun bertambah dari hari kehari. Lalu pada tahun 2000 pempek pak raden ini dipindahkan tempat usahanya dari Kertapati pindah ke daerah Radial. Setelah mencoba usaha kuliner pempek di Daerah Radial, pada tahun 2002 pempek pak raden mengalami peningkatan omset yang cukup tinggi. Sehingga pada tahun 2002 pempek pak raden ini mulai mencoba membuka cabang baru pada Jalan Alamsyah Ratu Prawira Nesara RT 25 RW 06 No.07.
            Semakin hari usaha kuliner pempek ini semakin mendapatkan sambutan hangat dari para pencinta pempek. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi usaha pempek pak raden ini. Lalu ibu Hj.Nurhasanah berinisiatif untuk membuka cabang lebih banyak lagi sehingga omset yang didapatkan per-hari nya dapat semakin besar. Kemudian pempek pak raden mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang di Daerah Radial,Poligon,dan juga didepan PIM ( Palembang Indah Mall ). Distributor dari pempek pak raden ini adalah pempek pak raden cabang Poligon.Untuk tahun berikutnya telah direncanakan untuk menambah cabang usaha pempek pak raden ini yang akan dibuka di daerah Jakabaring.
            Pempek Pak Raden ini mempunyai visi yang menjadi acuan untuk mempertahankan esistensi usaha makanan kuliner Palembang ini yaitu :
·         Untuk meningkatkan produksi pempek Palembang keluar Kota
·         Membuka lowongan pekerjaan pada setiap cabang yang baru dibuka
·         Mempererat hubungan keluarga, karena ini merupakan usaha turun menurun dari keluarga.
           
            Selain itu, pempek pak raden ini mempunyai alasan membuka usaha kuliner khas Palembang ini yaitu : Agar makanan khas Kota Palembang ini tetap ada tidak akan hilang atau tergantikan dengan makanan luar yang masuk ke Indonesia, dapat mengisi waktu luang, dan usaha ini menjadi usaha keluarga yang secara turun menurun diwariskan sehingga akan tetap ada sampai kapanpun.
            Setiap masing-masing cabang pempek pak raden ini memiliki 1 sampai 2 orang karyawan dengan jumlah penghasilan perbulan yaitu Rp. 560.000,00,- .Pembukuan penghasilan maupun pengeluarannya dihitung per-bulan atau dengan sistem penjualan perpaket. Dengan harga 1 paket yang berisikan 30 buah pempek dengan harga yaitu Rp.90.000,00,-. Dengan harga per satu pempeknya adalah Rp.3000,00,-.
            Menurut sumber yang kami dapatkan dapat diketahui bahwa pendapatan hasil perbulan penjualan pempek pak raden ini adalah kurang lebih 10-20 juta perbulan.Dengan jenis pempek yang dijual adalah : pempek telur kecil,pempek lenjer,pempek adaan,pempek kulit,pempek kapal selam. Pempek kapal selam dan pempek lenjer besar yang dibuat dari bahan dasar ikan gabus mempunyai harga yaitu pempek kapal seharga Rp.15.000,00,- dan pempek lenjer besar seharga Rp.30.000,00,-. Selain itu usaha pempek pak raden ini tidak hanya menjual pempek tetapi juga menjual kempalang sebagai pelengkap dari pempek. Kemplang yang dijual di pempek pak raden ini antara lain adalah Kemplang Belida yang dijual dengan harga muali dari Rp.20.000,00,- sampai dengan Rp.25.000,00,-.
            Usaha pempek Pak Raden ini mempunyai beberapa strategi pemasaran yang jitu untuk meraih banyak pelanggan. Strategi tersebut adalah :
·         Promosi
·         Memperkenalkan kelebihan dari pempek Pak Raden ini
·         Mencari daerah penjualan yang strategis
·         Menggunakan pemasaran penjualan per-paket untuk pengiriman jauh.
            Setiap wirausahawan pasti memiliki kendala-kendala atau sering disebut pasang surut nya penjualan.Begitu pula dengan pempek pak raden ini juga sering diuji dengan berbagai macam kendala atau pasang surut pemasaran. Hal itu dapat terjadi dengan alasan apabila krisis harga ikan yang kadang naik atau harga tinggi itu dapat menyulitkan produsen pembuat pempek karena ikan merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan pempek tersebut.Selain itu apabila penjualan pempek tersebut tidak habis maka akan terjadi pengurangan terhadap pendapatan produsennya, apabila pempek tidak habis maka akan dikembalikan kedistributor. Kendala yang paling sulit dihadapi adalah persaingan usaha pempek pak raden dengan usaha pempek lainnya yang ada diKota Palembang ini. Maka dari itulah diperlukan sifat dan sikap yang gigih,percaya diri, dan pantang menyerah dalam melakukan wirausaha.Selain itu juga diperlukan strategi yang handal demi keberlanjutan usaha yang ditekuni.Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan harus memiliki sifat atau sikap yaitu : Berjiwa keras dalam bekerja,mandiri,cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis,jujur,hemat dan disiplin,mampu berfikir dan bertindak bijak,tangguh dan berani mengambil resiko,kreatif dan produkstif,inovatif,berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya,bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.














III.PENUTUP

            Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
            Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
CIRI-CIRI WIRAUSAHAAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
A. Berjiwa keras dalam bekerja
B. Mandiri
C. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
D. Jujur, hemat dan disiplin
E. Mampu berfikir dan bertindak bijak
F. Tangguh dan berani mengambil resiko
G. Kreatif dan produkstif
H. Inovatif
I. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
J. Bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.
UNTUK MENJADI SEORANG WIRAUSAHA ADA BEBERAPA PRASYARAT YANG HARUS DIPENUHI ANTARA LAIN :
A. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
B. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
C. Memiliki keberanian mengambil resiko
D. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
E. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
F. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
            Pada usaha Pempek Pak Raden ini mempunyai jiwa pengusaha yang pantang menyerah,gigih,dan pintar dalam membaca peluang pasar yang menjadikan usaha ini dapat terus bertahan sampai saat ini.