I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kota
Palembang adalah ibu kota
provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar
kedua di Sumatera
setelah Medan. Kota
Palembang memiliki luas wilayah 358,55 km² yang dihuni 1,7 juta orang dengan
kepadatan penduduk 4.800 per km². Kota ini akan diwacanakan akan menjadi
ibukota Indonesia. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang Kota ini akan
dihuni 2,5 Juta orang.
Sejarah
Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia
Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang
mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga
membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang
sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang
ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang
sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat,
kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari
Timur").
Sejarah
tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan
kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan
besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa.
Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah
bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang
(pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa
Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak
berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.
Kesenian
yang terdapat di Palembang antara lain: Kesenian Dul Muluk (pentas drama
tradisional khas Palembang) Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan
sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam
resepsi pernikahan, Syarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para
saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas
H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi Jamalullail, Lagu Daerah seperti Melati
Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang, Rumah Adat
Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit.
Selain
itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu
kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan
Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut
sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara
ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman
dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang
lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini
melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa
lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang
emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas
inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya
sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.
Selain
kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis
tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik
Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih
mempertahankan motif - motif tradisional setempat.
Kota
Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain
"Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari
Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan,
serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan
Tahun Baru Masehi.
Secara
geografis, Palembang terletak pada 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT. Luas wilayah
Kota Palembang adalah 358,55 Km² dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari
permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan
Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Palembang
sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia
seperti Jakarta (Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air), Batam (Wings
Air, Sky Aviation, Citilink), Bandung (Indonesia Airways), Lampung (Merpati),
Pangkal Pinang (Sriwijaya Air), Tanjung Pandan (Sky Aviation),
Medan (Garuda Indonesia), Kuala Lumpur (Air Asia), Singapore (Silk
Air). Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi
yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana
transportasi dan perdagangan antar wilayah.
Bangunan
Sirah yaitu rumah Palembang warna asli merah tua coklat dengan pinggiran
keemasan berikut 2x (4+5) = 18 tanduk lembaran daun teratai. Ditengah atasan
terdapat kembang melati yang belum mekar, berikut simbar yang melambangkan
kerukunan kekeluargaan dan kesejahteraan Kota Palembang disegala zaman.
Puncak
rebung warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8
buah, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan bulan
Agustus yang bersejarah, bulan Proklamasi yang mengingatkan perjuangan
Kemerdekaan RI. Segi tiga ialah sebuah Bukit yang termasyur di Palembang dengan
nama BUKIT SIGUNTANG berwarna hijau berikut sinar keemasan, melambangkan
tanggal 17 hari Proklamsi Kemerdekaan RI. Bukit Siguntang adalah tempat
kesucian dimasa zaman purbakala yaitu diabad ke VII s/d XII terdapat kumpulan
candi-candi, kuil-kuil dan Perguruan Tinggi dikunjungi oleh Pendeta-pendeta dan
pelajar-pelajar di seluruh Asia.
Penduduk
Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu
yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa
Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai
bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo.
Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa
daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan.
Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya
menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain
penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan,
seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga
keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab
dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari
suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas
Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto
Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir
yang merupakan wilayah Komunitas Arab.
Agama
mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya,
Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam,
yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya.
Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Palembang
mempunyai beberapa objek wisata yaitu : Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar
750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan
seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu
Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi
Sumatera Selatan[16]. Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat
objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud
Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak
Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al
Munawar, dll.
Jembatan
Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas
Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini
merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan
dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari
Jepang.
Masjid
Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang,
masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas
15.000 jemaahBenteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan
dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan
Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor
kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya
benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan /
pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari
serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan EropaGedung Kantor
Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai
menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga
dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai
Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang
mempercantik wajah kota di malam hari.
Kambang
Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat
dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak
arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di
tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.
Hutan
Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km
dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan
lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat
hunian sekelompok monyet lokal.
Taman
Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang
terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan
Kerajaan di area ini. Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan
sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan
makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.
Monumen
Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan
Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat
benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan. Museum Negeri
Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan
Kerajaan Sriwijaya. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat
Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu
peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda -
benda bersejarah Kota Palembang.
Museum
Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil
dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan. Kawah Tengkurep,Masjid Cheng Ho Palembang,Kampung Kapitan,Kampung Arab Al
Munawwar 13 Ulu,Fantasy Island,Bagus Kuning,Pusat Kerajinan Songket,Pulau
Kemaro,Kilang Minyak Pertamina,Pabrik Pupuk Pusri,Sungai Gerong,Jakabaring
Sport City (JSC),Waterboom OPI Jakabaring,The Amanzi Waterpark CitraGrand City,Rumah
Mak Bani Montok.
Kota
ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan
"Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang. Ada 10 makanan
khas Kota Palembang yaitu : Pempek, tekwan, model, laksan, celimpungan,
tempoyak, kue maksuba, martabak Har, pindang tulang, kue srikayo.
II.
ISI DAN PEMBAHASAN
Pempek, makanan khas
Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan
dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil
mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan
memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan,
maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di
Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting,
pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek
lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai
pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental
berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering
yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).
Penyajian pempek palembang ditemani
oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa
Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah,
cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Cuko adalah teman makan pempek yang
setia, dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Ada juga cuko manis bagi yang
tidak menyukai pedas.
Pempek bisa ditemukan dengan gampang
di seantero Kota Palembang. Ada yang menjual di restoran, ada yang di gerobak,
dan juga ada yang dipikul. Juga setiap kantin sekolah pasti ada yang menjual
pempek. Tahun 1980-an, penjual pempek bisa memikul 1 keranjang pempek penuh
sambil berkeliling Kota Palembang jalan kaki menjajakan makanannya.
Menurut sejarahnya, pempek palembang
telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Cina ke Palembang, yaitu di
sekitar abad ke-16, saat Sultan Mahmud Badaruddin II berkuasa di kesultanan
Palembang-Darussalam. Nama empek-empek atau pempek diyakini berasal dari
sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina.
Berdasar cerita rakyat, sekitar
tahun 1617 seorang apek berusia 65 tahun yang tinggal di daerah Perakitan
(tepian Sungai Musi) merasa prihatin menyaksikan tangkapan ikan yang berlimpah
di Sungai Musi. Hasil tangkapan itu belum seluruhnya dimanfaatkan dengan baik,
hanya sebatas digoreng dan dipindang. Si apek kemudian mencoba alternatif
pengolahan lain. Ia mencampur daging ikan giling dengan tepung tapioka,
sehingga dihasilkan makanan baru. Makanan baru tersebut dijajakan oleh para
apek dengan bersepeda keliling kota. Oleh karena penjualnya dipanggil dengan
sebutan “pek apek”, maka makanan tersebut akhirnya dikenal sebagai empek-empek
atau pempek.
Namun cerita rakyat ini patut
ditelaah lebih lanjut karena singkong baru diperkenalkan bangsa Portugis ke
Indonesia pada abad 16. Selain itu velocipede (sepeda) baru dikenal di Perancis
dan Jerman pada abad 18. Walaupun begitu sangat mungkin pempek palembang
merupakan adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun
ngohyang.
Pada awalnya pempek palembang dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.
Pada awalnya pempek palembang dibuat dari ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan belida, ikan tersebut diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah, tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, digunakan juga jenis ikan sungai lainnya, misalnya ikan putak, toman, dan bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti Tenggiri, Kakap Merah, parang-parang, ekor kuning, dan ikan sebelah.
Salah satu usaha pempek
yang ada di kota Palembang adalah “Pempek Pak Raden “. Asal mula usaha pempek
ini diberi nama pak raden dengan alasan karena keluarga menyukai kartun dan
tokoh pak raden yang ada diacara tv si unyil.Asal mula usaha pempek ini dibuka
pertama kali yaitu didaerah Kertapati pada tahun 1984 yang didirikan oleh ibu
Hj.Nurhasanah. Pada awal usaha ini dibuka nama yang dipakai bukanlah pak raden
melainkan “Kopi itam” baru kemudian dengan seiringnya waktu diganti dengan nama
Pak Raden.
Setelah
memulai usaha didaerah kertapati, usaha pempek ini mulai berkembang.Tiap
harinya permintaan pelanggan akan pempek pun bertambah dari hari kehari. Lalu
pada tahun 2000 pempek pak raden ini dipindahkan tempat usahanya dari Kertapati
pindah ke daerah Radial. Setelah mencoba usaha kuliner pempek di Daerah Radial,
pada tahun 2002 pempek pak raden mengalami peningkatan omset yang cukup tinggi.
Sehingga pada tahun 2002 pempek pak raden ini mulai mencoba membuka cabang baru
pada Jalan Alamsyah Ratu Prawira Nesara RT 25 RW 06 No.07.
Semakin
hari usaha kuliner pempek ini semakin mendapatkan sambutan hangat dari para
pencinta pempek. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi usaha pempek pak raden
ini. Lalu ibu Hj.Nurhasanah berinisiatif untuk membuka cabang lebih banyak lagi
sehingga omset yang didapatkan per-hari nya dapat semakin besar. Kemudian
pempek pak raden mulai mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang di Daerah
Radial,Poligon,dan juga didepan PIM ( Palembang Indah Mall ). Distributor dari
pempek pak raden ini adalah pempek pak raden cabang Poligon.Untuk tahun
berikutnya telah direncanakan untuk menambah cabang usaha pempek pak raden ini
yang akan dibuka di daerah Jakabaring.
Pempek
Pak Raden ini mempunyai visi yang menjadi acuan untuk mempertahankan esistensi
usaha makanan kuliner Palembang ini yaitu :
·
Untuk meningkatkan produksi pempek
Palembang keluar Kota
·
Membuka lowongan pekerjaan pada setiap
cabang yang baru dibuka
·
Mempererat hubungan keluarga, karena ini
merupakan usaha turun menurun dari keluarga.
Selain itu, pempek pak raden ini
mempunyai alasan membuka usaha kuliner khas Palembang ini yaitu : Agar makanan khas
Kota Palembang ini tetap ada tidak akan hilang atau tergantikan dengan makanan
luar yang masuk ke Indonesia, dapat mengisi waktu luang, dan usaha ini menjadi
usaha keluarga yang secara turun menurun diwariskan sehingga akan tetap ada
sampai kapanpun.
Setiap masing-masing cabang pempek
pak raden ini memiliki 1 sampai 2 orang karyawan dengan jumlah penghasilan
perbulan yaitu Rp. 560.000,00,- .Pembukuan penghasilan maupun pengeluarannya
dihitung per-bulan atau dengan sistem penjualan perpaket. Dengan harga 1 paket
yang berisikan 30 buah pempek dengan harga yaitu Rp.90.000,00,-. Dengan harga
per satu pempeknya adalah Rp.3000,00,-.
Menurut sumber yang kami dapatkan
dapat diketahui bahwa pendapatan hasil perbulan penjualan pempek pak raden ini
adalah kurang lebih 10-20 juta perbulan.Dengan jenis pempek yang dijual adalah
: pempek telur kecil,pempek lenjer,pempek adaan,pempek kulit,pempek kapal
selam. Pempek kapal selam dan pempek lenjer besar yang dibuat dari bahan dasar
ikan gabus mempunyai harga yaitu pempek kapal seharga Rp.15.000,00,- dan pempek
lenjer besar seharga Rp.30.000,00,-. Selain itu usaha pempek pak raden ini
tidak hanya menjual pempek tetapi juga menjual kempalang sebagai pelengkap dari
pempek. Kemplang yang dijual di pempek pak raden ini antara lain adalah
Kemplang Belida yang dijual dengan harga muali dari Rp.20.000,00,- sampai
dengan Rp.25.000,00,-.
Usaha pempek Pak Raden ini mempunyai
beberapa strategi pemasaran yang jitu untuk meraih banyak pelanggan. Strategi
tersebut adalah :
·
Promosi
·
Memperkenalkan kelebihan dari pempek Pak
Raden ini
·
Mencari daerah penjualan yang strategis
·
Menggunakan pemasaran penjualan
per-paket untuk pengiriman jauh.
Setiap
wirausahawan pasti memiliki kendala-kendala atau sering disebut pasang surut
nya penjualan.Begitu pula dengan pempek pak raden ini juga sering diuji dengan
berbagai macam kendala atau pasang surut pemasaran. Hal itu dapat terjadi
dengan alasan apabila krisis harga ikan yang kadang naik atau harga tinggi itu
dapat menyulitkan produsen pembuat pempek karena ikan merupakan bahan dasar
utama dalam pembuatan pempek tersebut.Selain itu apabila penjualan pempek
tersebut tidak habis maka akan terjadi pengurangan terhadap pendapatan
produsennya, apabila pempek tidak habis maka akan dikembalikan kedistributor.
Kendala yang paling sulit dihadapi adalah persaingan usaha pempek pak raden
dengan usaha pempek lainnya yang ada diKota Palembang ini. Maka dari itulah
diperlukan sifat dan sikap yang gigih,percaya diri, dan pantang menyerah dalam
melakukan wirausaha.Selain itu juga diperlukan strategi yang handal demi
keberlanjutan usaha yang ditekuni.Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan
harus memiliki sifat atau sikap yaitu : Berjiwa keras dalam
bekerja,mandiri,cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis,jujur,hemat
dan disiplin,mampu berfikir dan bertindak bijak,tangguh dan berani mengambil
resiko,kreatif dan produkstif,inovatif,berperilaku antisipatif terhadap
perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya,bersifat melayani pelanggan
untuk memuhi kepuasannya.
III.PENUTUP
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti : pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Kewirausahaan
dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras
dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko
social, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta
kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang
dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni :
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.
CIRI-CIRI WIRAUSAHAAN ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT :
A. Berjiwa keras dalam bekerja
B. Mandiri
C. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
D. Jujur, hemat dan disiplin
E. Mampu berfikir dan bertindak bijak
F. Tangguh dan berani mengambil resiko
G. Kreatif dan produkstif
H. Inovatif
I. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
J. Bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.
A. Berjiwa keras dalam bekerja
B. Mandiri
C. Cerdas dalam menciptakan dan meraih peluang bisnis
D. Jujur, hemat dan disiplin
E. Mampu berfikir dan bertindak bijak
F. Tangguh dan berani mengambil resiko
G. Kreatif dan produkstif
H. Inovatif
I. Berperilaku antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungannya
J. Bersifat melayani pelanggan untuk memuhi kepuasannya.
UNTUK MENJADI SEORANG WIRAUSAHA ADA BEBERAPA
PRASYARAT YANG HARUS DIPENUHI ANTARA LAIN :
A. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
B. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
C. Memiliki keberanian mengambil resiko
D. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
E. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
F. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
A. Memiliki kemampuan modal yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandiriannya
B. Mampu memecahkan masalah dalam amengambil keputusan
C. Memiliki keberanian mengambil resiko
D. Mempunyai keingan yang kuat untuk belajar, dan bertindak inovatif kreatif
E. Bekerja keras, tekun dan teliti dan tidak pernah merasa puas
F. Mampu menghasilkan karya baru yang berlandaskan etika bisnis yang sehat.
Pada usaha Pempek Pak Raden ini
mempunyai jiwa pengusaha yang pantang menyerah,gigih,dan pintar dalam membaca
peluang pasar yang menjadikan usaha ini dapat terus bertahan sampai saat ini.