Menganalisis iklan:
Analisis
Iklan Teh . Teh adalah teh dalam botol pertama yang dipasarkan di Indonesia.Melalui
iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi di berbagai tempat denganslogan ³Sosro ahlinya teh´ dan ³Apapun makannya,
minumnya teh ´ yang kemudian
berubah menjadi ³Apapun perlahan tapi pasti teh dikenal dan
mendapat tempat di benak masyarakat Indonesia. Hingga saat ini teh merupakan
teh dalam botol dengan angka penjualan
tertinggi di Indonesia. Meskipun saat ini banyak perusahaan multinasional
seperti Coca-Cola dengan Tekita danfreshtea,
teh botol Sosro tetap bertahan dan mampu menyaingi merek tersebut.Berikut
analisi iklan teh Peran´:
A.
Identifikasi Sasaran
Dilihat dari setting lokasi, cerita iklan, serta
slogannya, yang berada di pinngir jalan,sekolah, dan dalam kantor, serta cerita
iklan yang menceritakan seorang bapak yang merasa pekerjaannya adalah
peran kecil dibanding pekerjaan lain seperti guru atau orang kantorandan slogan
³Apapun, enaknya minum teh botol Sosro´, ³Sosro ahlinya teh´. Iklan
iniditujukan untuk semua kalangan, terutama untuk orang yang ingin minum teh
enak, praktis,murah, berkualitas.
B. Tujuan Komunikasi
Iklan teh botol Sosro ³Peran´ ini bertujuan memberi
preferensi tentang produk teh botol Sosro kepada konsumen. Bahwa tidak
peduli siapapun anda dan apa yang andakerjakan selama anda melakukannya dengan
bersungguh-sungguh maka apa yang andakerjakan akan berharga, sama seperti
teh botol Sosro yang akan selalu bersungguh-sungguhmemberikan yang terbaik
kepada anda. Melalui iklan ini teh botol Sosro ingin menyampaikankalau produknya enak dan berkualitas, cocok untuk
melepas dahaga setelah lelah bekerja, dandapat dinikmati oleh semua kalangan
tanpa terkecuali. Dan diharapkan para konsumen akanmembeli produk ini karena menganggap
produk ini adalah produk yang baik dan bermutu.
C. Pesan Iklan
Iklan suatu produk dibuat untuk menyampaikan pesan produk
tersebut. Begitu pula dengan iklan teh .
Aspek-aspek kelas:
1) Faktor Budaya:
Perilaku
konsumen dalam melakukan proses pembelian sangat dipengaruhi oleh
Faktor
budaya. Dengan kata lain budaya ikut mempengaruhi terjadinya proses
Pembelian
budaya sebagai hasil kreativitas manusia satu generasi ke generasi berikutnya
yang sangat menentukan bentuk
Perilaku
dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat memberikan pengertian budaya
Sebagai
suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
Manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Hal
ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus dibiasakan dengan cara
Belajar.
Pengertian budaya adalah semua rancangan hidup yang tercipta secara historis,
baik yang eksplisit maupun implisit, rasional,irasional, yang ada pada suatu
waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia sebagai suatu keseluruhan
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istadat,
serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat. Dengan demikian budaya adalah keseluruhan hasil kreativitas yang
diperoleh melalui belajar, berupa kebiasaan yang dijadikan pedoman berperilaku
bagi manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebiasaan
yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat, seperti misalnya
Kebiasaan
tentang cara berpakaian, cara mereka makan, selera minum, dsbnya.
Termasuk
kebiasaan yang dilakukan untuk mendapatkan dan mengkonsumsi sebuah
Produk.
Kebiasaan minum teh yang dilakukan setiap hari membuat individu
Memutuskan
selalu membeli teh. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan
Hipotesis
pertama penelitian, yaitu: factor budaya berpengaruh terhadap perilaku konsumen
dalam membeli Teh.
2) Faktor Sosial :
Selain
faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial.
Mengartikan
sosial sebagai sesuatu yang dicapai, dihasilkan, dan ditetapkan
Dalam
interaksi sehari-hari antara warga Negara bahwa sosial adalah lebih dari
Sekedar
jumlah manusia secara individu karena mereka terlibat dalam berbagai
Kegiatan
bersama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengertian sosial adalah
Semua
tingkah laku manusia yang menggambarkan interaksi antar individu manusia
Dengan
manusia yang lainnya.
Dalam
kehidupan sehari
-
Hari, interaksi ini dapat berbentuk
berbagai macam
Kegiatan.
Misalnya bekerja, belajar
-
Mengajar, bersenda gurau, atau jual
beli antara
Penjual
dan pembeli.
Dalam
hal jual beli, interaksi terjadi dalam hal pemilihan jenis
Barang
dan harga. Setelah jenis barang dan harga sudah sesuai dengan keinginan
Pembeli,
selanjutnya terjadi pembelian. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa
Dari
sisi pembeli, sesuatu yang dicapai, dan dihasilkan, dan ditetapkan dalam
interaksi
Tersebut
adalah keputusan untuk membeli barang. Bagi individu yang gemar minum
Teh
Gelas, maka sesuatu yang dicapai, dihasilkan, dan ditetapkan tersebut berupa
Keputusan
untuk membeli teh. Faktor sosial berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam
membeli Teh.
3) Faktor Pribadi:
Arti
pribadi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah manusia sebagai
Perseorangan
sebagai manusia mandiri dalam menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam
Mencapai
kebutuhannya. Sedangkan kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia
yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap rangsangan lingkungannya. Kebutuhan fisik tiap individu perlu
pemenuhan, misalnya seseorang perlu bernafas dengan lega,
Perlu
keamanan, perlu makan enak dan cukup, perlu minum, dan lain
Berbagai
upaya akan dilakukan oleh setiap individu untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Dalam
kaitannya dengan kebutuhan akan jenis barang yang harus dibeli, maka
Individu
akan menentukan jenis barang dan merek yang akan dibeli, yang
Disesuaikan
dengan kondisi pribadi masing-masing individu. Apabila sudah sesuai dengan
kondisi, maka diputuskan untuk membeli barang tersebut. Factor pribadi
berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli Teh.
4) Faktor Psikologis:
-
Aspek dunia luar yang mempengaruhi
individu. Jadi faktor psikologis
Adalah
aspek
-
Aspek dari luar yang bersifat
kejiwaan yang mempe
Ngaruhi
individu.
Yang
dimaksud dengan faktor psikologis dalam penelitian ini adalah keadaan
Psikologis
konsumen yang dapat mempengaruhi proses pembelian.
Kologis
utama, yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan
Dan
sikap.
A.
Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu
Menjelaskan,
bahwa kebutuhan seseorang akan menjadi motif apabila
Didorong
hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Bahwa konsep motif membantu
mengetahui kesukaan konsumen. Motif ini akan menjadi pendorong yang kuat bagi
seseorang untuk membuat keputusan pembelian. Motivasi sebagai pendorong dalam
diri individu
Memaksa
individu untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat dari kebutuhan
Yang
tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan.
Menjelaskan
bahwa beberapa kebutuhan bersifat biogenik.
Kebutuhan
ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar,
Haus,
resah, dan rasa tidak nyaman. Kebutuhan yang timbul karena rasa harus mendorong
individu untuk minum. Bagi individu yang gemar minum teh, maka ia
Akan
mencari teh untuk diminumnya.
B.
Proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan mengartikan
masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan
sekitarnya.Persepsi individu tentang sesuatu yang akan dibeli ikut berperan
dalam pembuatan
Keputusan
pembelian. Apabila persepsi tentang sebuah merek teh sangat positif,
Maka
akan menjadi pendorong yang kuat bagi seseorang untuk membuat
Keputusan
membeli teh sesuai dengan merek yang dipersepsikan secara positif.
C.
Pembelajaran adalah perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
Pengalaman.
Perilaku seseorang merupakan hasil belajar dari akumulasi pengalaman selama
hidupnya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara
pendorong, rangsangan, isyarat untuk bertindak, tanggapan, dan penguatan.
Pembelajaran mengarahkan kepada pembelian yang berulang dan kebiasaan mengarahkan
kepada
Kesetiaan
merek yaitu pada pembelian yang berulang berdasarkan pada kesesuaian
Merek.
Kebiasaan minum teh dengan merek tertentu, akan mengarahkan kepada
Pembelian
teh dengan merek tertentu.
D.Keyakinan
adalah gambaran pemikiran yang dianut konsumen tentang suatu hal.
Melalui
tindakan dan belajar konsumen mendapatkan keyakinan dan sikap,
Keduanya
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan mungkin
Berdasarkan
pengetahuan, pendapat, atau kepercayaan. Keyakinan konsumen
Akan
membentuk citra produk dan merek, serta konsumen akan bertindak
Berdasarkan
citra tersebut. Keyakinan dapat diindikasikan dengan pembelian yang
Berulang
kali terhadap merek produk tertentu.bahwa keyakinan adalah gambaran pemikiran
yang dianut seseorang dalam mempercayai sesuatu. Keyakinan merek tersimpan di
dalam ingatan konsumen, dan dengan keyakinan bahwa merek itu yang paling baik,
maka konsumen akan selalu membelinya.
E.Sedangkan
sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan
Tindakan
yang menguntungkan dan tidak menguntungkan pada seseorang
Terhadap
objek tertentu. Sikap adalah perasaan konsumen (positif dan negatif) dari
Suatu
objek setelah individu mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek
Yang
dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk. Individu mempunyai
Sikap
terhadap merek tertentu sebagian karena pengaruh kegunaan merek tersebut.
Jika
produk tertentu berguna atau membantu kita dimasa yang lalu, sikap kita
Terhadapnya
cenderung menyenangkan. Hal ini menjadi pendorong untuk selalu
Membeli
merek yang menyenangkan tersebut.
Berdasarkan
uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu:
Faktor
psikologis berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli Teh .
Pengaruh
Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap Keputusan
Pembelian
Sebelum membeli dan mengkonsumsi sesuatu, terlebih dahulu konsumen
Membuat
keputusan mengenai produk apa yang dibutuhkan, kapan, bagaimana dan
Dimana
proses pembelian itu akan terjadi. Atau dengan kata lain, diperlukan suatu
Proses
pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang atau jasa. Mengatakan bahwa
pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian
Yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
Alternatif
dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini
Adalah
suatu pilihan, yang diwujudkan sebagai keinginan berperilaku.
Setiap
konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda
Antara
yang satu dengan yang lain. Karena perilaku konsumen adalah kegiatan individu
Yang
terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang
Atau
jasa. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor
Budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas
Dan
dalam. Barang yang dipilih oleh seseorang untuk dibeli, disesuaikan dengan
Budaya
yang merupakan penentu keinginan yang paling mendasar. Selain faktor
Budaya,
perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti keluarga,
Teman,
serta peran dan status sosial. Kebiasaan setiap hari yang dilakukan oleh
Keluarga
atau kelompok-kelompok tertentu akan sangat mempengaruhi individu untuk
Melakukan
hal yang sama, termasuk dalam membeli dan mengkonsumsi Teh .
Keputusan
untuk membeli suatu produk, juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dan
Faktor
psikologis. Remaja sebagai konsumen cenderung memiliki emosi yang belum stabil,
Sehingga
memandang segala sesuatu bergantung pada emosinya. Seiring dengan
Perkembangannya,
remaja memasuki tahap lebih bijaksana dan lebih mampu membuat
Keputusan
sendiri. Hal ini meningkatkan kemandirian remaja, termasuk juga posisinya
Sebagai
konsumen. Remaja memiliki pilihan mandiri mengenai apa yang hendak
Dilakukan
dengan uangnya dan menentukan sendiri produk yang ingin dibeli. Namun,
Dipihak
lain remaja memiliki karakteristik mudah terpengaruh, suka ikut-ikutan teman,
tidak berpikir hemat, dan tidak realistis.
#nb : saya merangkum dari google.co.id semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar